Sabtu, 12 Mei 2012

When Life Become a Choice

Sorowako, 12 Mei 2012

Ketika seseorang harus memilih, perasaan berkecamuk dalam hati terkadang datang menghampiri. Jiwa yang lemah akan pengetahuan, terkadang membuatnya menjadi bimbang dan terpuruk dalam kesendirian. Merasa tak berdaya dan kebingungan, dan kemudian masalah demi masalah mulai bermunculan, yang membuatnya semakin tak kuasa untuk menanggung beban yang telah lalu. Senantiasa merasa bersalah dan semakin larut dalam suasana yang sesak.

Awal yang sulit menentukan pilihan menimbulkan arus yang kuat yang mampu melarutkan jiwa yang lemah akan pengetahuan dan tanggung jawab. Namun dengan keberanian untuk mencoba, setitik perubahan akan mulai terlihat. No matter what people say, hidup itu terlalu merugi jika hanya untuk dibuang sia-sia dengan mengeluh dan mengeluh. Mulailah dengan langkah pertama pada anak tangga pertama, dengan ilmu sebagai penopang tegaknya rasa percaya diri dan rasa tanggung jawab sebagai keyakinan untuk memilih.

Hiduplah dimasa kini dengan tidak melupakan sejarah dimasa lalu, sebagai acuan untuk perubahan agar kita termasuk orang-orang yang berkembang dimasa yang akan datang yang segera akan menjadi sejarah dan acuan perubahan bagi generasi berikutnya...




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar